
KOMPAS.com – Layanan digital Worldcoin dan WorldID yang baru-baru ini dibekukan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), ternyata sudah lebih dulu bermasalah di Eropa.
Spanyol sudah membekukan layanan tersebut sejak Desember 2024 lalu. Platform yang digagas oleh CEO OpenAI Sam Altman itu dinilai menyalahi privasi.
Adapun Worldcoin sendiri adalah proyek mata uang kripto dan platform identitas digital yang dikembangkan oleh Tools for Humanity, sebuah perusahaan yang didirikan oleh Sam Altman.
Worldcoin menawarkan “WorldID” sebagai identitas digital. Identitas ini digunakan untuk memverifikasi seseorang adalah manusia sungguhan, bukan bot atau AI.
Worldcoin dikenal menawarkan layanan scan biometrik mata melalui perangkat bernama Orb, yang memberikan imbalan berupa aset kripto kepada penggunanya.
Baca juga: Komdigi Bekukan Izin Worldcoin dan WorldID, Layanan Digital dengan Scan Retina Mata
Pembekuan Worldcoin di Spanyol dilakukan oleh otoritas perlindungan data Spanyol (AEPD) setelah mereka mendapati aplikasi tersebut punya rekam jejak yang dinilai mengancam privasi pengguna, khususnya di sejumlah negara Eropa.
Menurut AEPD, aktivitas pemindaian iris mata yang dilakukan oleh aplikasi ini dinilai melanggar Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) Uni Eropa.
Pada 19 Desember 2024, AEPD lantas meminta Worldcoin untuk menghapus seluruh data pemindaian iris yang telah mereka kumpulkan sejak proyek tersebut dimulai.
Pengadilan Tinggi Spanyol turut mengesahkan larangan sementara terhadap aktivitas pemindaian iris yang dilakukan oleh perusahaan tersebut pada Maret 2025.
Menurut laporan Reuters, bahkan, pengadilan juga menolak banding yang diajukan oleh pemilik Worldcoin atas keputusan sebelumnya.
Worldchain sendiri merupakan sebuah platform yang dirancang untuk membangun sistem keuangan serta identitas digital global dengan menawarkan pemindaian iris mata sebagai imbalan untuk mata uang kripto gratis.
Perusahaan dikenal dengan nama “World” dan memiliki kantor pusat di Kota Erlangen, Bavaria, Jerman.
Dibekukan juga di Indonesia
Di Indonesia, aplikasi Worlcoin ini juga menarik perhatian publik setelah sejumlah warga di beberapa daerah, seperti Bekasi dan Depok, kedapatan berkumpul mendatangi sebuah lokasi yang diduga menyediakan layanan aplikasi tersebut.
Di media sosial, beredar foto dan video yang menunjukkan keramaian di gedung “world” di dua kota tersebut. Terlihat ada banyak motor yang terparkir dan beberapa warga yang tengah duduk menunggu di depan gedung.
Baca juga: Bybit Siapkan Rp 2 Triliun bagi Pelacak Hacker Kripto, 5 Orang Berhasil
Para warga disebut tertarik untuk melakukan pendaftaran dengan pemindaian retina setelah diiming-imingi imbalan uang tunai sebesar Rp 300.000 sampai Rp 500.000. Kejadian ini lantas memicu reaksi pemerintah Indonesia.
No responses yet