
KOMPAS.com – Pada hari ini, Rabu (7/5/2025), Bill Gates datang ke Indonesia menjumpai Presiden Prabowo untuk menjalankan misi kemanusiaan, yaitu memberikan dukungan dan penghargaan atas program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Jauh sebelum hari ini, orang terkaya ke-13 sedunia itu pernah datang ke Indonesia pada 2014 untuk menjalankan misi kemanusiaan juga. Bill Gates kala itu berdonasi sebesar 40 juta dollar AS (Rp 451,3 miliar, nilai kurs saat itu) untuk program kesehatan di Tanah Air.
Baca juga: Bill Gates Tiba di Indonesia, Langsung Bertemu Presiden Prabowo
Bill Gates sepenuhnya keluar dari kepengurusan dari Microsoft sejak 2014. Sejak saat itu, pendiri Microsoft tersebut aktif menjalankan misi kemanusiaan melalui lembaga Bill & Melinda Gates Foundation.
Bill Gates sekarang terkenal sebagai filantropis global. Meski aktif pada misi kemanusiaan, Bill Gates tak melupakan teknologi, dunia di mana dia tumbuh hingga bisa memperoleh kekayaan senilai 112,5 dollar AS (sekitar Rp 1.858 triliun).
Bill Gates sekarang masih aktif membahas teknologi-teknologi yang tengah berkembang dan memerlukan perhatian bersama seperti teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Prediksi Bill Gates tentang AI
Perkembangan teknologi AI belum begitu pesat di zaman Bill Gates masih mengepalai Microsoft sekitar 1980 – 2000-an. Akan tetapi, Bill Gates termasuk orang yang membawa pengaruh penting dalam perkembangan teknologi.
Dengan begitu, pengalamannya tak perlu diragukan lagi untuk membaca perkembangan teknologi. Ada beberapa prediksi yang disampaikan Bill Gates mengenai AI dalam berbagai kesempatan.
1. AI bisa menjadi guru
Pada awal 2023, ketika program chatbot AI mulai berkembang, Bill Gates sudah meramalkan bahwa chatbot AI seperti ChatGPT bisa berperan menjadi guru dalam 18 bulan (1,5 tahun) mendatang.
Dalam tahap awal, chatbot AI bakal membantu para guru dalam meningkatkan pembelajaran dalam membaca dan menulis. Gates percaya, chatbot AI dapat memberikan solusi yang terjangkau bagi orang tua yang tidak mampu membayar tutor manusia.
Ia juga yakin bahwa chatbot bertenaga AI itu akan menjadi guru virtual yang baik layaknya guru atau tutor manusia. Terang saja, kini chatbot AI bisa diminta untuk berperan sebagai guru yang memberikan pelajaran.
Baca juga: Besok Bill Gates ke Indonesia Bertemu Prabowo, Ini yang Dibahas
2. AI banyak manfaatnya
Kemajuan perkembangan AI telah memantik diskusi pro dan kontra terkait hubungannya dengan kemanusiaan. Beberapa orang khawatir bahwa kecerdasan buatan akan menjadi terlalu kuat dan menjadi ancaman bagi manusia.
Bahkan, beberapa tokoh teknologi dulu sempat meminta penelitian dan pengembangan AI ditunda. Namun, Bill Gates menentang gagasan moratorium atau penangguhan penelitian terkait AI itu.
Meskipun ada kekhawatiran tentang potensi bahaya AI, Gates tetap yakin bahwa manfaat teknologi artificial intelligence lebih besar daripada risikonya.
Dia percaya bahwa AI memiliki potensi yang sangat besar untuk membantu menyelesaikan beberapa masalah utama umat manusia, serta bisa meningkatkan kehidupan orang-orang di seluruh dunia.
3. AI berkembang pesat dan memudahkan pekerjaan
Masih di 2023 juga, Bill Gates pernah menyampaikan prediksi bahwa teknologi kecerdasan buatan seperti ChatGPT bakal berkembang sangat pesat dan akan mengubah wajah dunia di masa depan.
No responses yet