
KOMPAS.com – Induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, Meta, dilaporkan tengah membuat tim khusus untuk mengembangkan kecerdasan buatan berkemampuan tinggi alias Artificial General Intelligence (AGI). Kecerdasan ini ditargetkan bisa menyamai bahkan melampaui kemampuan manusia.
Menurut laporan Bloomberg, langkah ini merupakan inisiatif langsung dari CEO Meta, Mark Zuckerberg.
Tim khusus “superintelligence” yang dibentuk Zuckerberg ini konon berisi ahli kecerdasan buatan untuk mewujudkan inisiasi tersebut. Zuckerberg bahkan disebut sudah mengundang para ahli AI ini ke kediamannya di Lake Tahoe dan Palo Alto, California.
Tim tersebut berisi sekitar 50 orang dan akan dipimpin langsung oleh Zuckerberg. Ia mengambil alih langsung proyek ini karena kecewa perkembangan model bahasa besar (LLM) terbaru Meta, Llama 4, yang tergolong lambat.
Zuckerberg juga dilaporkan telah mengubah tata letak kantor pusat Meta di Menlo Park, California, agar tim superintelligence ini dapat bekerja lebih dekat dengan ruang kantornya. Proyek ambisius ini disebut-sebut akan didanai oleh bisnis utama Meta di sektor periklanan.
Baca juga: Mark Zuckerberg Akui TikTok Jadi Ancaman Meta
Tidak dijelaskan secara rinci bagaimana tim ini akan beroperasi dengan tim AI Meta yang sudah ada. Sumber Bloomberg menyebut bahwa Zuckerberg tengah berupaya total mengejar ketertinggalan Meta dari para pesaing utamanya di sektor AI.
Hingga kini, Meta sendiri telah mengintegrasikan AI buatannya ke layanan Facebook, WhatsApp, Instagram, hingga perangkat wearable seperti kacamata pintar Ray-Ban.
Namun, posisi Meta di pasar AI masih tertinggal dari pemain utama seperti OpenAI, Google, dan Microsoft, dirangkum KompasTekno dari CNN, Rabu (11/6/2025).
Investasi besar
Laporan New York Times menyebut bahwa Meta juga menggandeng Alexandr Wang, CEO dari startup Scale AI dalam proyek ini. Meta juga dikabarkan akan menggelontorkan investasi besar di Scale AI untuk memperkuat pengembangan superintelligence tersebut.
Pengembangan AI di industri sendiri saat ini diupayakan untuk bisa setara dengan kemampuan manusia, atau disebut Artificial General Intelligence (AGI). Proyek ini diramal akan memakan waktu panjang untuk mencapai target tersebut.
Meta sendiri telah berinvestasi dalam AI selama lebih dari satu dekade. Zuckerberg menciptakan lab AI khusus pertama perusahaan pada tahun 2013, setelah kalah dari Google dalam upaya mengakuisisi perusahaan rintisan DeepMind yang kini menjadi inti dari teknologi AI Google.
Baca juga: OpenAI Rilis o3-pro, Model AI dengan Kemampuan Bernalar Lebih Kuat
Pada awal tahun ini, Meta juga menyiapkan anggaran hingga 65 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.050 triliun) pada 2025 ini demi infrastruktur kecerdasan buatan (AI).
Mark Zuckerberg menyampaikan langsung kabar tersebut. Ia mengatakan bahwa 2025 ini adalah tahun yang krusial dalam pengebangan kecerdasan buatan (AI).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
No responses yet