Riset: AI Makin Canggih, tapi Juga Makin “Halu”

Ilustrasi beberapa logo aplikasi chatboi artificial intelligence (AI).

Lihat Foto

 

KOMPAS.com – Semakin canggih kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AIternyata semakin tinggi juga tingkat halusinasinya.

Halusinasi dalam konteks kecerdasan buatan, menggambarkan situasi di mana model kecerdasan buatan memberikan informasi yang tidak tepat, alias isinya tidak sesuai dengan sumber atau keadaan yang sebenarnya.

Berdasarkan riset terbaru dari OpenAI, terungkap halusinasi ini terjadi pada model-model kecerdasan buatan terbaru mereka. Dalam pengujian ini, OpenAI menggunakan model AI terbarunya, yakni o3 dan o4-mini.

Kedua model AI ini diuji dalam dua skenario berbeda, yakni PersonQA dan simpleQA.

Pengujian PersonQA dilakukan dengan memberikan pertanyaan terkait tokoh-tokoh publik. Dalam uji ini, model AI o3 tercatat memberikan jawaban “halu” sebanyak 33 persen. Sedangkan model o4-mini menunjukkan tingkat halusinasi yang lebih tinggi, yakni 41 persen.