
KOMPAS.com – Boeing dan Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) menyatakan bahwa saklar bahan bakar pada pesawat Boeing 787 aman digunakan, menyusul hasil investigasi awal kecelakaan tragis yang melibatkan penerbangan Air India AI171 di Ahmedabad, India, pada 12 Juni 2025.
Dalam dokumen internal yang dikirim ke sejumlah regulator penerbangan global, FAA dan Boeing menyebut tidak menemukan bukti cacat desain pada sistem penguncian saklar bahan bakar (fuel cutoff switch lock) Boeing 787, maupun model Boeing lainnya seperti 737.
“Tidak ditemukan masalah keamanan yang mengharuskan tindakan korektif wajib,” demikian kutipan pernyataan FAA yang diperoleh Reuters, dikutip KompasTekno, Selasa (15/7/2025).
Pernyataan ini muncul di tengah sorotan terhadap penyelidikan awal kecelakaan pesawat Boeing 787 Dreamliner milik Air India yang jatuh beberapa detik setelah lepas landas.
Laporan awal dari otoritas penyelidikan India (Aircraft Accident Investigation Bureau/AAIB) menyebut bahwa kedua saklar bahan bakar pesawat secara tiba-tiba berpindah dari posisi “RUN” ke “CUTOFF”, menyebabkan mesin kehilangan daya.
Baca juga: Fakta Terbaru Kecelakaan Air India AI171, Saklar Bahan Bakar “Cut Off” setelah Takeoff
Akibat kecelakaan tersebut, sebanyak 241 penumpang, 12 awak, dan 19 warga sipil di darat meninggal dunia. Meski penyelidikan masih berlangsung, fokus publik dan regulator langsung mengarah pada mekanisme saklar bahan bakar.

FAA dan Boeing mengatakan bahwa sistem pengaman saklar sudah dirancang sedemikian rupa agar tidak mudah terpindahkan secara tidak sengaja.
Dalam investigasi awal Boeing terhadap saklar tersebut, tidak ditemukan indikasi kerusakan mekanis atau kelalaian teknis yang berasal dari desain pabrikan.
Belum ada arahan perbaikan
FAA juga menegaskan bahwa hingga saat ini mereka belum melihat urgensi untuk menerbitkan airworthiness directive (AD) atau perintah perbaikan wajib terkait komponen tersebut.
Mekanisme switch fuel cutoff di Boeing 787, didesain agar tidak mudah bergerak secara tak sengaja. Switch harus ditarik lebih dulu baru bisa bergeser. pic.twitter.com/jLCrK95YGK
— Aviatren (@aviatren) July 15, 2025
Meski demikian, FAA menyarankan maskapai untuk melakukan inspeksi visual opsional terhadap saklar bahan bakar sebagai langkah preventif, seperti yang pernah mereka lakukan pada 2018. Namun inspeksi itu bersifat sukarela dan tidak diwajibkan secara regulasi.
Beberapa regulator penerbangan, seperti Direktorat Jenderal Perhubungan Udara India (DGCA) dan otoritas Korea Selatan, tetap memilih untuk menerapkan pemeriksaan terhadap saklar bahan bakar di armada Boeing 787 dan 737 mereka.
Baca juga: Punya Rp 1 Kuadriliun, Bisa Beli iPhone 16 dan Samsung S25 Seberat Boeing 787
Maskapai Air India sendiri telah melaporkan bahwa mereka telah melakukan pemeriksaan seluruh pesawat dan tidak menemukan anomali terkait saklar bahan bakar.
Sementara itu, Boeing dan FAA menyatakan akan terus bekerja sama dengan otoritas penerbangan global serta tim investigasi India dalam mencari penyebab pasti kecelakaan AI171.
“Keselamatan adalah prioritas utama kami. Kami terus mendukung proses investigasi yang dilakukan secara independen,” ujar juru bicara Boeing.
Penyelidikan kecelakaan ini juga turut melibatkan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB), General Electric sebagai produsen mesin GEnx untuk Dreamliner, serta para pakar keselamatan penerbangan internasional.
Hingga saat ini, belum ada rekomendasi keselamatan baru dari FAA terkait pengoperasian Boeing 787 atau mesin GEnx-1B.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.