Uncategorized

Komdigi: Starlink Mau Tambah Frekuensi E-Band, Atasi Penuh Kapasitas di Indonesia

Ilustrasi Starlink.

Lihat Foto

KOMPAS.comStarlink berencana menambah kapasitas jaringan internet satelitnya di Indonesia setelah menghentikan sementara penerimaan pelanggan baru.

Penambahan kapasitas ini dilakukan dengan mengajukan tambahan frekuensi baru di sisi gateway, yakni menggunakan pita frekuensi E-Band.

Langkah ini diambil setelah layanan Starlink dikabarkan tidak tersedia untuk pelanggan baru di Indonesia.

Menurut Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital, Wayan Toni Supriyanto, alasan penghentian tersebut telah disampaikan langsung oleh pihak Starlink.

Baca juga: Alasan Starlink Setop Pengguna Baru di Indonesia

“Starlink menyampaikan alasannya kepada kami sama seperti informasi di website mereka, yaitu bahwa layanan Starlink saat ini tidak tersedia untuk pelanggan baru di wilayah Indonesia karena kapasitas yang telah terjual habis,” ujar Wayan.

Ia mengatakan, rencana penambahan kapasitas melalui frekuensi E-Band ini kini tengah dievaluasi oleh Komdigi.

Pita frekuensi E-band sendiri dalam konteks komunikasi nirkabel, mengacu pada rentang frekuensi radio antara 70/80 GHz. Pita frekuensi ini menawarkan bandwidth yang luas, memungkinkan throughput data yang lebih tinggi dibandingkan pita frekuensi tradisional.  

Pita ini dikenal karena kemampuannya menyediakan kapasitas tinggi sehingga sering digunakan untuk koneksi backhaul nirkabel dan koneksi satelit. 

“Starlink berencana menambah kapasitas jaringannya dengan menambah frekuensi baru di sisi gateway-nya. Saat ini sedang dalam proses evaluasi oleh Komdigi sesuai ketentuan regulasi yang berlaku,” kata Wayan saat dihubungi KompasTekno, Rabu (16/7/2025). 

Wayan menambahkan, untuk mendapat penambahan kapasitas ini, syarat yang harus dipenuhi prinsipnya terdiri dari aspek teknis dan non-teknis.

Baca juga: Pernyataan Lengkap Starlink tentang Penyetopan Pengguna Baru di Indonesia

Dari sisi teknis, penambahan frekuensi ini harus memastikan potensi interferensi seminimal mungkin. Sementara dari aspek nonteknis, ada syarat terkait dengan komitmen dalam hak labuh yang berlaku.

Ketika ditanya apakah Starlink telah menyelesaikan kewajiban pembayaran Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi untuk penambahan ini, Komdigi menyatakan bahwa prosesnya masih berjalan.

“Sedang berproses permohonannya,” tutup Wayan.

Layanan internet Starlink sendiri mengumumkan tidak lagi menerima pengguna baru di Indonesia. Informasi ini disampaikan dalam sebuah posting yang diunggah di blog resmi Starlink pada pekan lalu. 

Menurut pengumuman yang berjudul “Catatan Penting untuk Pelanggan Baru di Indonesia” itu, alasan penyetopan pelanggan baru dilakukan karena kapasitas layanan Starlink di Indonesia sudah habis.




“Layanan Starlink saat ini tidak tersedia untuk pelanggan baru di wilayah Anda karena kapasitas yang terjual habis di seluruh Indonesia,” tulis Starlink.

“Selain tak lagi menerima pelanggan baru, aktivasi kit anyar Starlink juga kini dihentikan sementara untuk pelanggan yang membeli melalui retail atau penjual pihak ketiga,” tambah Starlink.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *