
KOMPAS.com – Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), Amazon, mulai meluncurkan satelit internet “Project Kuiper” ke orbit rendah Bumi (Low Earth Orbit/LEO). Amazon meluncurkan 27 satelit pertama mereka pada Senin (28/4/2025) waktu setempat.
Project Kuiper adalah ambisi Amazon untuk menghadirkan akses internet berkecepatan tinggi ke seluruh dunia lewat satelit orbit rendah, mirip seperti layanan internet Starlink yang ditawarkan Elon Musk via SpaceX.
Amazon sendiri berencana meluncurkan sebanyak 3.236 satelit Kuiper ke orbit rendah.
Peluncuran satelit Project Kuiper ini mengandalkan roket Atlas V milik United Launch Alliance (ULA). Proses peluncuran dilakukan di Cape Canaveral Space Force Station, Florida, AS pada Senin (28/4/2025) sekitar pukul 19.00 waktu setempat.
Peluncuran ini sebenarnya dijadwalkan pada awal April lalu. Namun, rencana tersebut harus ditunda karena cuaca buruk. Roket Atlas V membawa dan melepas 27 satelit ini ke LEO (sekitar 450 km di atas permukaan Bumi).
Amazon mengatakan bahwa satelit tersebut akan langsung membentuk konstelasi satelit Project Kuiper, serta bisa beroperasi sekaligus berkomunikasi dengan tim atau karyawan Amazon yang ada di Bumi.
Baca juga: Internet Satelit Amazon Kuiper Pesaing Starlink Segera Masuk Indonesia
Meski konstelasi satelit pertamanya sudah diluncurkan, layanan internet Project Kuiper saat ini belum tersedia secara publik. Rencananya, perusahaan yang dinakhodai Jeff Bezos tersebut akan meluncurkan layanan beta pada akhir 2025 mendatang.
Pada Juli 2026, Amazon harus meluncurkan dan memiliki setidaknya lebih dari 1.600 satelit Project Kuiper yang mengorbit di LEO.
Ini adalah jumlah yang menjadi syarat dari Lembaga Komunikasi Federal (FCC) AS yang harus dipenuhi, supaya Amazon bisa menyediakan layanan internet via komunikasi satelit mirip Starlink.
Adapun peluncuran satelit Project Kuiper berikutnya akan berlangsung sepanjang 2025 ini. Aktivitas ini akan melibatkan beberapa perusahaan roket kenamaan seperti ULA, Arianespace, SpaceX, dan perusahaan roket Jeff Bezos, Blue Origin.
Dalam Project Kuiper ini, Amazon menargetkan bahwa 3.236 satelit mereka nantinya akan bisa memberikan layanan internet via satelit di orbit rendah Bumi per 30 Juli 2029 mendatang, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari CNBC, Selasa (29/4/2025).
Kuiper akan hadir di Indonesia

Seperti disebutkan di atas, Amazon belum memberikan kepastian kapan layanan internet Project Kuiper bisa dinikmati publik di seluruh dunia. Namun yang jelas, ketika beroperasi nanti, layanan ini akan bisa dinikmati di Indonesia.
Hal ini disampaikan Global Head of Licensing and International Regulatory Affairs Amazon Project Kuiper, Gonzalo de Dios dalam sebuah pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid pada 17 Maret 2025 lalu.
Baca juga: Apa Itu Amazon Kuiper, Internet Satelit yang Segera Masuk Indonesia
Ia mengatakan bahwa saat ini Amazon tengah mengajukan izin operasional di Indonesia, termasuk lisensi telekomunikasi dan hak peminjaman satelit, sesuai regulasi terbaru yang memungkinkan perusahaan asing beroperasi dengan Nomor Induk Berusaha (NIB)
“Kami memahami bahwa konektivitas masih menjadi tantangan di banyak daerah terpencil (3T). Oleh karena itu, kami ingin bekerja sama dengan pemerintah dan mitra lokal untuk menyediakan akses internet yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia,” ujar Gonzalo pada saat itu.
Sementara Meutya menyambut baik langkah dari Amazon ini, serta siap untuk segala investasis yang akan digelontorkan Amazon. Hal ini bertujuan supaya semua warga Indonesia, termasuk yang tinggal di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) bisa merasakan akses internet cepat yang merata.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap warga negara, terlepas dari lokasi mereka, memiliki akses yang sama terhadap teknologi digital. Dengan dukungan investasi dan inovasi dari sektor swasta, kita dapat mempercepat transformasi digital dan menciptakan peluang yang lebih besar bagi masyarakat,” tutur Meutya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
No responses yet