
KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dikabarkan menelepon pendiri sekaligus pimpinan eksekutif Amazon, Jeff Bezos, pada Selasa pagi (29/4/2025) waktu setempat.
Bukan tanpa alasan, panggilan telepon itu dilakukan setelah Presiden Trump mendapatkan informasi dari salah satu pejabat senior Gedung Putih, yang menerima laporan bahwa Amazon dikabarkan akan mencantumkan informasi biaya impor sesuai kebijakan tarif baru Trump di laman e-commerce-nya.
Adapun laporan ini pertama kali dipublikasikan oleh media Punchbowl News. Dalam laporannya, disebutkan bahwa rincian tarif impor itu nantinya akan ditampilkan persis di sebelah harga produk, di situs Amazon.
Baca juga: Trump Kenakan Tarif Impor China 145 Persen, Saham Apple, Meta, dkk Berguguran
Menurut laporan CNN, salah satu pejabat senior Gedung Putih yang enggan disebutkan namanya itu, langsung menelepon Trump dan mengatakan bahwa Sang Presiden tampak marah.
“Tentu saja dia marah. Mengapa perusahaan bernilai miliaran dolar AS harus membebankan biaya kepada konsumen?” jelasnya.
Laporannya ini kemudian yang memicu Presiden Trump untuk langsung menelepon Jeff Bezos. Menurut pejabat tersebut, Trump tampak mengeluhkan laporan dari Punchbowl News terkait rencana Amazon itu.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, turut menyampaikan tanggapannya dengan menyebut rencana Amazon ini sebagai “tindakan politis yang bermusuhan dengan pemerintah”.
Ia bahkan mengatakan telah mendiskusikan langsung terkait rencana Amazon ini dengan Presiden Trump.
Baca juga: Bos-bos Teknologi Nyawer Trump, Siapa Paling Banyak?
Leavitt juga mengungkit laporan lama dari Reuters pada tahun 2021 yang menyebut Amazon sebagai “kelompok propaganda China”. Ini dikarenakan Amazon dikabarkan pernah bekerja sama dengan pihak yang berafiliasi langsung oleh pemerintah China.
Amazon membantah
Amazon lantas segera membantah isu yang beredar tersebut. Perusahaan menegaskan bahwa rencana untuk menampilkan tarif biaya impor memang sempat dibahas oleh salah satu tim unit kecil mereka, yang bertugas mengelola toko bernama Amazon Haul.
Menurut juru bicara Amazon, tim Haul memang sempat mempertimbangkan untuk mencantumkan biaya impor di berbagai produk murah buatan China. Namun, rencana itu tidak pernah disetujui dan tidak akan dijalankan.
“Tim yang mengelola toko Amazon Haul berbiaya rendah kami, memang sempat mempertimbangkan ide untuk mencantumkan biaya impor pada produk tertentu. Namun, hal ini tidak pernah disetujui dan (tidak) akan terjadi,” kata juru bicara perusahaan dikutip Reuters.
Adapun dampak dari laporan Punchbowl News tersebut yaitu mengakibatkan saham Amazon menurun sekitar 2 persen, di hari yang sama dalam perdagangan awal. Namun, setelah perusahaan mengklarifikasi isu tersebut, sahamnya dilaporkan pulih kembali dan naik sedikit saat perdagangan sore.
Baca juga: Google, Microsoft, dan Boeing Dukung Indonesia soal Tarif Trump
Setelah Amazon membantah rencana penampilan tarif impor tersebut, Gedung Putih diketahui belum memberikan pernyataan lanjutan mereka.
Politikus AS dukung transparansi tarif impor
Beberapa politikus AS justru mendukung rencana Amazon yang ingin mencantumkan biaya tarif impor pada produk di toko daring mereka. Pemimpin Senat Demokrat, Chuck Schumer, mendesak para pengecer nasional untuk menunjukkan biaya sebenarnya dari tarif baru Trump.
No responses yet