Riset Google: Serangan Siber Banyak Didanai Pemerintah, Korea Utara Terbanyak

Ilustrasi online scammer.

Lihat Foto

KOMPAS.comGoogle merilis laporan terbaru mengenai serangan siber yang terjadi di sepanjang tahun 2024. Dalam laporannya, Google mengungkap, sebagian besar dari serangan siber ternyata didukung bahkan didanai oleh pemerintah suatu negara.

Adapun serangan siber ini memanfaatkan eksploitasi celah keamanan yang disebut zero-day. Zero-day sendiri merupakan serangan siber yang menyasar celah keamanan perangkat lunak yang tidak diketahui atau belum diperbaiki pengembang (developer).

Berdasarkan laporan Google, ada sekitar 75 eksploitasi zero-day yang terjadi sepanjang tahun 2024. Menurut Google, angka ini turun 23 persen dibanding tahun 2023. Saat itu angka eksploitasinya mencapai 98 kasus.

Meski jumlahnya menurun, Google justru menemukan fakta bahwa sebagian besar dari serangan tersebut ternyata dilakukan oleh peretas yang posisinya didukung langsung pemerintah suatu negara.

Baca juga: Hati-hati, Setting Bawaan di iPhone Bisa Jadi Pintu Hacker Menyusup

Dalam hal ini, posisi peretas dikaitkan dengan mereka yang bekerja di bawah dukungan pemerintah negara. Dengan demikian, secara tidak langsung, aksi serangan siber ini didukung atau didanai langsung oleh pemerintah.