Paus Leo XIV Khawatir Dampak AI pada Kehidupan Manusia

Robert Francis Prevost, yang kini dikenal sebagai Paus Leo XIV, saat diperkenalkan sebagai paus baru terpilih di balkon Basilika Santo Petrus, Vatikan, Kamis (8/5/2025).

Lihat Foto

KOMPAS.com – Kekhawatiran terhadap perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) tidak hanya datang dari kalangan ilmuwan dan teknolog. Pemimpin baru Gereja Katolik, Paus Leo XIV, turut menyuarakan keprihatinannya atas dampak sosial dan etika dari teknologi ini.

Dalam pidato perdananya di hadapan Dewan Kardinal, Paus Leo XIV – yang bernama asli Robert Francis Prevost – menyebut bahwa pemilihan nama kepausannya terinspirasi dari Paus Leo XIII, tokoh penting Gereja saat revolusi industri pertama. Ia menilai dunia kini tengah menghadapi revolusi industri baru, yang salah satunya dipicu oleh perkembangan AI.

“Di zaman sekarang, ajaran sosial Gereja dibutuhkan sebagai respons terhadap revolusi industri lainnya dan perkembangan di bidang kecerdasan buatan yang menimbulkan tantangan baru bagi pembelaan martabat manusia, keadilan, dan tenaga kerja,” ujar paus pertama asal Amerika Serikat itu.

Baca juga: Alasan Robert Prevost Pilih Nama Paus Leo XIV, Singgung soal AI

Pernyataan tersebut menjadi penegas bahwa AI telah menjadi perhatian serius Gereja Katolik. Bahkan, aspek AI turut menjadi salah satu alasan Paus Leo XIV memilih nama kepausannya, dilansir KompasTekno dari Gizmodo, Selasa (13/5/2025).

Kekhawatiran Paus Leo XIV sejalan dengan pesan-pesan mendiang Paus Fransiskus yang sejak beberapa tahun terakhir telah menyoroti isu etika dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi AI.