
KOMPAS.com – eSIM kini semakin populer sebagai alternatif pengganti SIM fisik di berbagai perangkat modern. Banyak yang bertanya-tanya, apakah penggunaan e-SIM membuat sinyal jadi lebih kuat atau lebih stabil dibandingkan dengan kartu SIM konvensional?
Pertanyaan ini wajar muncul, mengingat eSIM menggunakan teknologi digital yang tertanam langsung di perangkat, tanpa perlu kartu fisik.
Namun, seberapa besar pengaruh jenis SIM terhadap kekuatan sinyal? Selengkapnya KompasTekno merangkum penjelasannya.
Baca juga: Cara Beli E-SIM Indosat dan Mengaktifkannya
Apakah e-SIM lebih kuat?
Saat e-SIM diaktifkan, perangkat akan langsung terkoneksi dengan penyedia layanan seluler dan mengunduh profil jaringan secara digital. Fleksibilitas inilah yang membuat e-SIM banyak dipilih, terutama oleh pengguna perangkat IoT dan mereka yang sering bepergian ke luar negeri.
Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah sinyal eSIM lebih kuat dibandingkan dengan SIM fisik?
Dilansir dari laman getnomad, secara teknis tidak ada perbedaan berarti antara keduanya. Baik e-SIM maupun SIM fisik menggunakan jaringan dan infrastruktur seluler yang sama.
Artinya, kekuatan sinyal yang diterima pengguna lebih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal, bukan dari jenis SIM yang digunakan.
Beberapa faktor yang memengaruhi kekuatan sinyal antara lain jarak perangkat dengan menara pemancar, hambatan fisik seperti bangunan atau pohon, interferensi dari perangkat elektronik lain, serta kualitas antena dalam perangkat.
Dengan demikian, baik pengguna e-SIM maupun SIM fisik tetap akan mengalami penurunan sinyal bila berada di lokasi dengan kondisi jaringan yang tidak optimal.
Meski e-SIM tidak memberikan keunggulan langsung dalam hal kekuatan sinyal, peran penyedia layanan seluler tetap menjadi faktor kunci.
Provider yang terus memperluas jaringan, membangun menara pemancar di lokasi strategis, dan menggunakan teknologi penguat sinyal, berkontribusi besar terhadap pengalaman pengguna, terlepas dari jenis SIM yang digunakan.
Ke depan, dengan semakin banyaknya produsen yang mendukung teknologi e-SIM dan komitmen operator dalam memperkuat infrastruktur jaringan, pengguna e-SIM diharapkan dapat menikmati kualitas sinyal yang makin stabil, baik di kota besar maupun wilayah pelosok.
Kesimpulannya, eSIM menawarkan kemudahan dan efisiensi, namun tidak memberikan pengaruh langsung terhadap kekuatan sinyal. Faktor lingkungan, posisi geografis, serta dukungan provider tetap menjadi penentu utama kualitas koneksi seluler.
Demikian ulasan mengenai apakah sinyal e-SIM lebih kuat daripada SIM Fisik, semoga membantu.
Baca juga: 35 Daftar HP Mendukung E-SIM Tri dan Cara Belinya
Dapatkan update berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Mari bergabung di Kanal WhatsApp KompasTekno.
Caranya klik link https://whatsapp.com/channel/0029VaCVYKk89ine5YSjZh1a. Anda harus install aplikasi WhatsApp terlebih dulu di ponsel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
No responses yet