
KOMPAS.com - Unit bisnis e-commerce milik ByteDance, TikTok Shop dikabarkan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan di Indonesia, dalam gelombang efisiensi terbaru.
PHK ini dilakukan sebagai bagian dari penyelarasan strategi bisnis pasca-penggabungan operasional dengan Tokopedia tahun lalu. Setelah merger, Tokopedia kini dikenal sebagai Shop Tokopedia.
Baca juga: TikTok Shop Resmi Berubah Nama Jadi Shop Tokopedia
Menurut laporan Bloomberg, salah seorang sumber yang mengetahui hal ini mengatakan bahwa PHK massal ini berdampak pada divisi logistik, operasional, marketing, dan pergudangan.
Kabarnya, ByteDance masih akan melakukan PHK lagi bulan Juli mendatang. Akibat pemangkasan ini, total karyawan Tokopedia dan TikTok Shop di Indonesia disebut tersisa 2.500 orang.
Setelah TikTok Shop dan Tokopedia bergabung tahun lalu, total karyawan bisnis e-commerce ByteDance di Indonesia disebut mencapai 5.000 karyawan, menurut laporan Bloomberg.
Juru bicara TikTok mengatakan bahwa perusahaannya secara berkala menilai kebutuhan bisnis dan membuat penyesuaian. Hal itu dilakukan untuk memperkuat perusahaan.
“Kami terus berinvestasi di Tokopedia dan Indonesia sebagai bagian dari strategi kami untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan,” jelas juru bicara TikTok, dirangkum KompasTekno dari Bloomberg, Minggu (1/6/2025).
Lakukan restrukturisasi
TikTok Shop tengah melakukan restrukturisasi di Indonesia, pasca-merger dengan Tokopedia.
Sebelum kabar PHK terbaru, ByteDance juga pernah memangkas 450 karyawan TikTok Shop di Indonesia pertengahan tahun 2024.
Itu adalah PHK pertama yang dilakukan setelah TikTok Shop dan Tokopedia merger awal tahun lalu.
Baca juga: Tokopedia Buka Suara soal Kabar PHK 450 Karyawan
Bagi TikTok, Indonesia adalah pasar terbesar kedua untuk transaksi TikTok Shop. Menurut laporan firma analisis data video commerce, Tabcut.com, sebagaimana dilaporkan Momentum Works, Indonesia menyumbang 6,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 100,5 triliun) terhadap total gross merchandise value (GMV) TikTok Shop tahun 2024.
Jumlah itu tumbuh 39 persen dari tahun ke tahun (year over year/YoY).
Indonesia berada di bawah Amerika Serikat yang menyumbang 9 miliar dollar AS (sekitar Rp 145,8 triliun) terhadap GMV TikTok Shop. Adapun total GMV TikTok Shop tahun 2024 adalah 32,6 miliar (sekitar Rp 528,6 triliun).
Akan tetapi, TikTok Shop harus menghadapi persaingan ketat dari pemain e-commerce lain di Indonesia, seperti Shopee (Sea Ltd) dan Lazada yang dibekingi oleh Alibaba Group Holding Ltd.
Baca juga: Indonesia Penyumbang Terbesar Kedua Transaksi di TikTok Shop 2024
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
No responses yet