
KOMPAS.com – Empat media arus utama di Indonesia, yakni KG Media, Tempo, Republika, dan HukumOnline, bergabung sebagai mitra dalam pengembangan model bahasa besar (Large Language Model/LLM) lokal, Sahabat-AI.
Sahabat-AI adalah ekosistem Large Language Models (LLMs) open-source yang dikembangkan untuk Bahasa Indonesia dan bahasa daerah, hasil kolaborasi antara Indosat dan GoTo.
Kolaborasi ini ditujukan untuk memperkuat kemampuan bahasa dan konteks lokal dalam teknologi kecerdasan buatan (AI) buatan dalam negeri tersebut.
KG Media dan tiga media lainnya, menyumbangkan materi pemberitaan sebagai bagian dari pelatihan data bagi Sahabat-AI.
Dukungan ini diharapkan dapat meningkatkan akurasi, kelengkapan informasi, serta pemahaman terhadap budaya dan bahasa Indonesia, termasuk bahasa daerah.
Menurut CEO KG Media Andy Budiman, kolaborasi antara KG Media dan GoTo dalam menghadirkan Sahabat-AI adalah contoh nyata bagaimana perusahaan teknologi dapat bertindak secara bertanggung jawab dan beretika.
Baca juga: Adu Foto AI Buatan ChatGPT dan Google Gemini, Mana Lebih Realistis?
“Dengan menggandeng perusahaan media untuk membangun AI yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bijak secara nilai,” kata Andy dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Sabtu (21/6/2025).
Andy melanjutkan, di tengah maraknya praktik pengembangan AI yang mengabaikan etika, seperti pengambilan konten media tanpa izin, kerja sama ini menunjukkan arah yang berbeda, menghargai hak cipta, kredibilitas informasi, dan kepentingan publik.
“Kami berharap Sahabat-AI dapat menjadi fondasi bagi ekosistem AI Indonesia yang berdaulat, etis, dan berpihak pada masyarakat luas,” lanjut Andy.
Senada dengan Andy, CEO Tempo Digital Wahyu Dhyatmika, mengatakan bahwa jurnalisme berkualitas dapat memperkaya kemampuan Sahabat-AI.
“Berita yang kami produksi telah melalui verifikasi dan konfirmasi berlapis. Selain itu, gaya menulis khas Tempo bisa memberi kekayaan berbahasa untuk Sahabat-AI,” ujar Wahyu.
“Kolaborasi media dengan platform AI buatan bangsa sendiri ini tak hanya merupakan simbol kedaulatan digital Indonesia. Namun, juga bisa jadi benchmark bagaimana jurnalisme bisa beradaptasi di era AI,” lanjut dia.
Pemimpin Redaksi Republika Andi Muhyiddin mengungkapkan abahwa Sahabat-AI adalah bagian penting transformasi jurnalisme di era kecerdasan buatan. Bagi media, AI harus dimanfaatkan secara strategis untuk memperkuat kualitas liputan, mempercepat distribusi informasi, dan tetap berpihak pada kepentingan publik.
“Adaptasi ini bukan hanya tentang teknologi, juga tentang menjaga relevansi, akurasi, dan integritas media dalam menyampaikan suara masyarakat,” kata Andi.
Sementara CEO HukumOnline Arkka Dhiratara meyakini, dalam waktu dekat, AI akan menjadi utilitas esensial yang menyatu dengan aktivitas sehari-hari.
Baca juga: Ambisi Meta Membangun AI Setara Manusia
No responses yet