Dari Hijau ke Coklat, Citra Satelit Ungkap Perubahan Pulau Gag akibat Tambang Nikel Raja Ampat

Dari hijau ke coklat, citra satelit Google Earth ungkap perubahan Pulau Gag Raja Ampat yang jadi lokasi tambang nikel.

Lihat Foto

KOMPAS.com – Media sosial belakangan ramai membicarakan kondisi Pulau Gag di Raja Ampat, Papua Barat Daya, yang terlihat rusak akibat aktivitas tambang nikel.

Sejumlah foto dan video memperlihatkan bagian pulau yang sebelumnya hijau, kini berubah menjadi tanah terbuka berwarna coklat. Perubahan itu terlihat mencolok, bahkan dari citra satelit.

Kita sebenarnya bisa menilik perubahan kondisi Pulau Gag lewat layanan Google Earth. Google menyediakan fitur bernama “historical imagery”, yang memungkinkan pengguna melihat rekaman citra satelit dari waktu ke waktu. Ini termasuk perubahan tutupan lahan di Pulau Gag selama beberapa dekade terakhir.

Baca juga: Main ke Raja Ampat, Pendiri Google Dapat Ilham

Google Earth juga punya fitur timelapse untuk melihat perubahan kondisi Pulau Gag selama kurang lebih 40 tahun terakhir dalam waktu beberapa detik. Fitur ini sangat membantu untuk menelusuri perubahan lingkungan akibat pembangunan atau aktivitas industri seperti tambang.

Jejak perubahan Pulau Gag dari citra satelit

Citra satelit Pulau Gag tahun 1984.Google Earth Citra satelit Pulau Gag tahun 1984.

Pantauan KompasTekno di Google Earth, Pulau Gag memiliki rekaman citra satelit sejak tahun 1984 hingga 2020. Artinya, kita bisa melihat riwayat lingkungan pulau itu dalam rentang waktu sekitar 36 tahun terakhir.