
KOMPAS.com – Fitur HDR (High Dynamic Range) kini menjadi salah satu andalan di kamera smartphone maupun kamera digital. Teknologi ini berfungsi untuk menghasilkan foto dengan pencahayaan yang lebih seimbang, terutama saat memotret objek dengan kontras tinggi.
Misalnya langit cerah dan bangunan gelap dalam satu frame. Dengan HDR, kamera akan menggabungkan beberapa foto dengan eksposur berbeda menjadi satu gambar yang lebih tajam, detail, dan cerah.
Lantas apa yang dimaksud lebih detail lagi mengenai HDR di kamera? Selengkapnya berikut ini ulasannya.
Baca juga: Fitur Fotografi di Oppo A17, Punya Kamera 50 MP dan Selfie HDR
Apa itu HDR kamera
Secara umum, HDR pada kamera adalah kemampuan untuk menangkap dan menggabungkan detail gambar dari berbagai tingkat pencahayaan (dynamic range) dalam satu foto.
Dynamic range sendiri merujuk pada rentang antara bagian paling terang hingga bagian paling gelap yang dapat ditangkap oleh sensor kamera.
Dengan HDR, kamera mampu menghasilkan gambar yang tetap tajam dan detail, tanpa bagian yang terlalu putih (overexposed) atau terlalu gelap (underexposed).
Teknologi ini sangat bermanfaat dalam berbagai situasi, termasuk pengawasan cerdas (smart surveillance), perangkat lalu lintas pintar (smart traffic), hingga robot pertanian dan patroli yang beroperasi di lingkungan dengan pencahayaan tidak stabil.
Tanpa fitur HDR, kamera akan kesulitan menampilkan detail secara merata di seluruh area gambar, terutama saat menghadapi cahaya kontras tinggi.
Cara kerja kamera HDR
Dilansir dari laman e-consystems, kamera HDR bekerja dengan cara mengambil tiga gambar sekaligus dari satu adegan, masing-masing dengan tingkat pencahayaan (eksposur) yang berbeda:
- Eksposur rendah (low exposure) untuk menangkap detail di area terang,
- Eksposur sedang (medium exposure) untuk area pencahayaan normal,
- Eksposur tinggi (high exposure) untuk area gelap atau bayangan.
Ketiga gambar tersebut kemudian diproses dan digabung oleh sensor gambar menjadi satu foto HDR yang utuh. Proses ini meniru cara kerja mata manusia dalam menyeimbangkan kontras, sehingga gambar yang dihasilkan tampak lebih realistis dan informatif.
Penggabungan eksposur ini dilakukan dengan pengaturan bukaan lensa (aperture) dan kecepatan rana (shutter speed) yang konsisten, lalu diselaraskan untuk menghasilkan kontras dan pencahayaan optimal.
Hasil akhirnya adalah gambar dengan detail yang merata di seluruh bagian, baik di area terang maupun gelap.
Dengan kemampuannya merekam detail secara seimbang di kondisi pencahayaan menantang, teknologi HDR kini menjadi fitur penting, tidak hanya bagi fotografer profesional, tetapi juga bagi pengembang sistem berbasis kamera di berbagai sektor industri.
Baca juga: Aplikasi Edit Foto Galaxy Enhance-X Mulai Digulirkan, Ada Fitur HDR dan Fix Blur
Kapan harus menggunakan HDR di kamera?
Fitur HDR (High Dynamic Range) tidak selalu perlu diaktifkan setiap saat, tetapi sangat bermanfaat dalam kondisi pencahayaan tertentu. Berikut situasi di mana penggunaan HDR sangat disarankan:
Saat pencahayaan terlalu terang
Kamera biasa sering kali kesulitan menangani pencahayaan yang sangat terang, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Hasil fotonya cenderung overexposed atau terlalu putih, sehingga detail halus bisa hilang akibat saturasi cahaya yang berlebihan.
No responses yet