
NEW YORK, KOMPAS.com – Fitur-fitur berbasis kecerdasan buatan (AI) ternyata menjadi yang paling diminati oleh pengguna Samsung di kawasan Asia Tenggara. Hal ini diungkapkan oleh Carl Nordenberg, Vice President Mobile eXperience Business Samsung Electronics untuk wilayah Asia Tenggara dan Oseania.
Menurut Nordenberg, konsumen di kawasan ini kini mencari fitur AI yang intuitif dan bermanfaat untuk menunjang kreativitas dan produktivitas sehari-hari.
Samsung pun menjawab kebutuhan tersebut melalui beragam fitur Galaxy AI yang disematkan di lini ponsel terbarunya.
“Fitur seperti Photo Assist, Audio Eraser, Writing Assist, dan Circle to Search memungkinkan pengguna melakukan lebih banyak hal di smartphone dengan cara yang lebih mudah,” kata Nordenberg dalam sebuah wawancara dengan jurnalis KOMPAS.com Yudha Pratomo setelah acara peluncuran Samsung Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7 di New York, AS, pekan lalu.
Baca juga: 4 Fitur AI yang Bisa Diakses Langsung dari Cover Screen Samsung Galaxy Z Flip 7
Ia menambahkan, kehadiran tren agentic AI juga mendorong Samsung untuk memastikan perangkatnya cukup kuat dan efisien dalam menghadirkan pengalaman AI yang mulus.
Salah satu contohnya adalah integrasi langsung layanan Google Gemini ke dalam arloji pintar Galaxy Watch 8 dan Watch 8 Classic yang baru diluncurkan.
Adopsi kuat perangkat lipat
Tak hanya fitur AI, perangkat lipat atau foldable phone juga menunjukkan adopsi yang kuat di Asia Tenggara.
Nordenberg menyebutkan bahwa konsumen di kawasan ini dikenal terbuka terhadap inovasi dan teknologi baru, termasuk smartphone lipat.
Kini, dengan kehadiran Galaxy Z Flip7 dan Galaxy Z Fold7, Samsung yakin minat terhadap perangkat lipat akan semakin tinggi.
“Cover screen Galaxy Z Flip7 kini mendukung personalisasi dan pengalaman berbasis AI yang lebih baik. Sementara Galaxy Z Fold7 menawarkan desain ramping dengan fungsionalitas smartphone premium dalam bentuk foldable,” kata Nordenberg.
Hadapi gempuran merek China
Samsung sendiri juga tengah menghadapi gempuran dari merek China di pasar Asia Tenggara dan Oseania.
Untuk menghadapi kondisi ini, Samsung menyiapkan sejumlah strategi. Perusahaan asal Korea Selatan ini berupaya mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar melalui kombinasi inovasi produk, diferensiasi layanan, dan investasi lokal.
Baca juga: 20 HP Android Samsung yang Tidak Bisa Update Android 16
“Samsung siap mempertahankan kepemimpinannya di tingkat regional melalui berbagai perangkat mobile inovatif dan berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam,” kata Nordenberg.
Namun, Samsung tak hanya mengandalkan kualitas perangkat keras. Nordenberg menekankan bahwa diferensiasi layanan dan pengalaman pengguna menjadi kunci strategi Samsung, termasuk perluasan fitur kecerdasan buatan Galaxy AI ke lini Galaxy A yang lebih terjangkau.
“Strategi ini termasuk memperluas ketersediaan Galaxy AI ke seri A, menjamin keamanan dan privasi data pengguna dengan fitur unggulan seperti Samsung Knox Vault dan Auto Blocker, serta memberikan rasa tenang dengan pembaruan OS dan keamanan secara jangka panjang,” jelas Nordenberg.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.